Kamis, 23 Juni 2011

Metanoia Kunci Tranformasi (2)


Manusia berprilaku bahkan akan menjadi seperti yang ia lihat dalam alam pikirnya. Firman kebenaran-Nya yang diterima dengan iman, akan membentuk alam pikir bagaikan sebuah "layar hidup" yang membawa orang percaya melihat realita maupun dirinya sesuai dengan kebenaran-Nya. - Joshua Guana Tandjung -



Pelajaran dari Ikan Koi
Seseorang membuat sebuah pencobaan pada seekor ikan Koi, ia mendapatkan sebuah pengajaran Koi Fish - Colourful Photos (13)tentang kehidupan. Apabila kita menaruh seekor ikan koi didalam wadah topless atau aquarium kecil, maka sekalipun ia diberi makanan yang baik dan bergizi, namun mereka bertumbuh hanya mencapai ukuran maximum 3 inch atau sekitar 7.5 centimeter Namun apabila mereka ditaruh dalam wadah sebesar tangki, ternyata ia dapat mencapai pertumbuhan maximum sebesar 9 inch atau sekitar 22.5 centimeter. Apabila mereka ditaruh dan bertumbuh di kolam ikan, mereka mampu mencapai pertumbuhan maximum sebesar 18 inch atau sekitar 45 centimeter padahal dengan kualitas makanan yang sama.



Tahukah sahabat kehidupan ...., apabila ia dilepaskan di telaga yang luas, ternyata ia mampu mencapai pertumbuhan sebesar 3 kaki atau sekitar 1 meter.
Apakah yang dapat kita dapatkan dari kejadian tersebut ? Ternyata kemampuan bertumbuh dari ikan Koi bukan hanya bergantung kepada kualitas dan jumlah makanan yang diberikan semata, namun luas pandangan matanya yang dibatasi oleh lingkungan atau wadah dimana ia berada. Koi mencapai kemampuan maximalnya ketika ia mengarungi telaga yang tidak lagi membatasi pandangannya.

Sebuah transformasi kehidupan ternyata ditentukan bagaimana seseorang melihat dunia dan kehidupan ini.

Sebuah kata kebenaran yang diajarkan Salomo melalui kitab Amsal, mengatakan:


Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia – For as he thinks in his heart, so is he (Amsal 23:7a)


Selanjutnya kita mendapatkan pelajaran yang berharga tentang pentingnya cara pandang yang kita dapatkan melalui kisah kehidupan bangsa Israel, umat kepunyaan Tuhan yang telah mendapat anugerah dan pertolongan yang luar biasa dari Tuhan saat mereka dibebaskan dari perbudakan di Mesir.
Namun akhirnya perjalanan hidup mereka berakhir sia-sia, disebabkan cara pandang yang salah yang mereka miliki.
Kisah 12 Pengintai – Apa yang Mereka Lihat?
Keluarnya bangsa Israel dari negeri Mesir setelah mengalami perbudakan selama empat ratus tahun di bawah penindasan Raja Firaun, telah menorehkan catatan sejarah. Alkitab menulis mereka keluar dengan mukijzat yang spektakuler. Mereka melakukan perjalanan melintasi padang gurun. Melalui penyertaan Tuhan dalam bentuk tiang awan di siang hari dan tiang Api di malam hari, sampailah bangsa Israel di perbatasan Tanah Perjanjian.


Dari perbatasan, Musa mengirimkan dua belas pengintai yang dipilih dari dua belas suku. Mereka mengintai dan menjelajahi tanah yang dijanjikan itu selama empat puluh hari. Dalam pengintaian itu, mereka menyaksikan sebuah pemandangan yang menakjubkan setelah berbulan-bulan melintasi padang gurun. Mereka melihat sebuah negeri yang subur, lihatlah apa yang mereka katakan,


"Kami sudah masuk ke negeri, ke mana kausuruh kami, dan memang negeri itu berlimpah-limpah susu dan madunya, dan inilah hasilnya"” (lihat di Bilangan 13:27)


Namun dari apa yang mereka amati, terjadi dua pandangan yang berbeda. Yosua dan Kaleb di satu pihak, sedangkan sepuluh pengintai lainnya memiliki pandangan yang berbeda dengan mereka. Kesepuluh pengintai itu menolak untuk masuk dan merebut Tanah Perjanjian. Sebaliknya, Yosua dan Kaleb mengajak bangsa Israel untuk memasuki dan merebut tanah yang dijanjikan dari tangan penguasanya.


Hal yang menarik untuk diamati, ketika mereka mengintai negeri itu, jelas-jelas mereka menyaksikan pemandangan yang sama, namun mengapa respon mereka berbeda?


Lihatlah apa yang dilihat oleh sepuluh pengintai ?


Juga mereka menyampaikan kepada orang Israel kabar busuk tentang negeri yang diintai mereka, dengan berkata: "Negeri yang telah kami lalui untuk diintai adalah suatu negeri yang memakan penduduknya, dan semua orang yang kami lihat di sana adalah orang-orang yang tinggi-tinggi perawakannya. Juga kami lihat di sana orang-orang raksasa, orang Enak yang berasal dari orang-orang raksasa, dan kami lihat diri kami seperti belalang, dan demikian juga mereka terhadap kami.“
(Bilangan 13:32-33)


Sementara itu, apa yang dilihat oleh Kaleb dan Yosua ?


Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. Hanya, janganlah memberontak kepada TUHAN, dan janganlah takut kepada bangsa negeri itu, sebab mereka akan kita telan habis (for they are our bread). Yang melindungi mereka sudah meninggalkan mereka, sedang TUHAN menyertai kita; janganlah takut kepada mereka.“
(Bilangan 14:8-9)


Mereka semua memang menyaksikan pemandangan yang sama, namun antara sepuluh pengintai dengan dua yang lain melihat “lukisan” yang berbeda.


They looked the same thing, but they saw the different things. Therefore they have a different response and finally they are separated in a different destiny.


Sekalipun dua belas pengintai menyaksikan hal yang sama, namun apa yang mereka lihat ternyata berbeda bahkan berlawanan. Sepuluh pengintai melihat penduduk dari negeri yang dijanjikan seperti raksasa, sementara itu mereka melihat diri mereka seperti belalang. Tentu saja belalang tidak akan dapat menang melawan raksasa, sebaliknya belalang akan menjadi santapan raksasa.
Lalu apakah yang dilihat Kaleb? Menarik sekali. Ternyata Kaleb melihat mereka seperti roti dan sebesar roti yang biasa ia makan. Jadi tidaklah mengherankan Kaleb mengajak bangsa Israel maju untuk mengalahkan dan memakan habis mereka.
Yang mempengaruhi sikap dan tindakan seseorang ternyata bukan apa yang mereka saksikan (looking) melainkan apa yang mereka lihat (seeing) yang mempengaruhi kehidupannya, sebab mereka akan bertindak, bereaksi bahkan akan menjadi seperti yang mereka lihat . Sama halnya, ketika dua kelompok yang memiliki pandangan dan pendapat yang berbeda, sekalipun mereka menyaksikan realita yang sama, karena mereka melihat ”layar hidup” yang berbeda.


Gantilah "Layar Hidup"mu & Keluarlah dari "Kotak"mu
Dari kisah ikan koki dan dua belas pengintai, kita mendapati betapa besarnya kekuatan dan apa yang kita lihat dalam kehidupan ini. Beberapa walktu yang lalu ada film yang menghebohkan, Banyak orang tidak menyadari besarnya pengaruh alam pikiran yang lahir dari sebuah keyakinan. Mereka bagaikan "layar hidup" seperti film yang membentuk mereka yang melihatnya menjadi seperti gambar tersebut. Manusia akan bertransformasi seperti apa yang dia lihat. Ketika Musa tinggal selama empat puluh hari di gunung Sinai, disana ia terus menerus memandang TUHAN dalam kemuliaan-Nya. Tanpa ia sadari wajahnya menjadi bersinar karena ia menerima kemuliaan TUHAN yang mengalir kedalam dirinya.


Dan Musa ada di sana bersama-sama dengan TUHAN empat puluh hari empat puluh malam lamanya, tidak makan roti dan tidak minum air, dan ia menuliskan pada loh itu segala perkataan perjanjian, yakni Kesepuluh Firman.
Ketika Musa turun dari gunung Sinai -- kedua loh hukum Allah ada di tangan Musa ketika ia turun dari gunung itu -- tidaklah ia tahu, bahwa kulit mukanya bercahaya oleh karena ia telah berbicara dengan TUHAN.
(Keluaran 34:28-29)



Seperti halnya ikan Koi mencapai ukuran tubuhnya dipengaruhi oleh tempat ia hidup, artinya sejauh pandangan matanya, demikian seseorang akan bergerak. Situlah sebabnya sebagian orang terkurung dalam sebuah "kotak sempit" dari alam pikiran yang menjadi penjara bagi dirinya sendiri.
Oleh sebab itu TUHAN memanggil kita keluar dari "penjara" alam pikiran kita dan menerima pikiran Kerajaan Sorga melalui Firman kebenaran-Nya, selanjutnya kebenaran-Nya akan memerdekakan kita.
dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.
(Yohanes 8:32)
Seorang pakar menemukan prinsip kebenaran ini.
The greatest discovery of my generation is that human being can alter their live by altering their attitudes of mind (William James)


Hadirat-Nya yang dikerjakan melalui karya Roh Kudus memampukan kita "melihat" Kerajaan Sorga dan kebenaran-Nya, apabila kebenaran-Nya diijinkan masuk dalam hati dan pikiran, maka ia akan mengubahkan hidup merelka yang percaya.


"Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu," demikianlah firman Tuhan. "Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.
(Ibrani 8:10)

0 comments:

Posting Komentar

Your Comment is So Valuable for Me
Komentar anda begitu berharga bagi saya ^^

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Plipeo