Jumat, 03 Februari 2012

Kasih Tuhan LEBIH dari SEGALANYA


Rasul Paulus menulis: “Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku.” (1 Kor 13:1-3)


Kesimpulan dari ayat-ayat di atas ini adalah :
  1. Kasih itu melebihi kemampuan berbahasa.
  2. Kasih itu melebihi karunia bernubuat.
  3. Kasih itu melebihi karunia pengetahuan.
  4. Kasih itu melebihi karunia iman.
  5. Kasih itu melebihi perbuatan baik.
  6. Kasih itu melebihi pengorbanan
Mengapakah kasih itu begitu penting dan begitu hebat?Karena kasih itu adalah karakter dasar Allah. Allah tidak mungkin dipisahkan dari sifat utama-Nya ini. Oleh karena kasih-Nya itulah segala sesuatu diciptakan, segala sesuatu dipelihara, segala sesuatu diperintah dengan seksama, manusia diselamatkan dan dibaharui. Tidak ada Allah yang tanpa kasih dan tidak ada kasih tanpa Allah. Dan kasih Allah itu tidak terukur.
Hidup dalam kasih-Nya dan menikmati kasih-Nya merupakan suatu hal yang sungguh tak ternilai. Kasih-Nya bagaikan air yang mengalir dengan tiada berhenti.
Ini adalah cara Allah menggambarkan kasih. Ekspresi yang paling utama dari kasih Allah dikomunikasikan kepada kita dalam Yohanes 3:16 dan Roma 5:8. ”Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:16). “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa” (Roma 5:8).
Kasih (Allah) tidak memaksakan diri pada orang lain. Orang-orang yang datang kepadaNya, datang kepadaNya sebagai respons terhadap kasihNya. Kasih (Allah) menyatakan kemurahan pada semua orang. Kasih (Yesus) berbuat baik kepada semua orang tanpa memandang bulu. Kasih (Yesus) tidak cemburu pada apa yang orang lain miliki, hidup sederhana tanpa mengeluh. Kasih (Yesus) tidak membesar-besarkan diri sekalipun Dia dapat mengalahkan semua orang lain. Kasih (Allah) tidak menuntut ketaatan. Allah tidak menuntut ketaatan dari sang Anak, namun sang Anak secara sukarela menaati BapaNya di surga. ”Dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku” (Yohanes 14:31). Kasih (Yesus) selalu memperhatikan kepentingan orang lain.
“Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi , sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.” (1 Yohanes 4 : 7)

 sumber : HM Ministry

0 comments:

Posting Komentar

Your Comment is So Valuable for Me
Komentar anda begitu berharga bagi saya ^^

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Plipeo