Penulis : Mike Fehlauer
Belum ada gereja yang sempurna, namun Allah tidak menginkan anda ada di suatu tempat yang menyalah gunakan hal-hal rohani. Berikut adalah bagaimana anda bisa mengetahui bilamana harus berpisah dengan gembala saudara.
Suara yang berbicara ketika pada suatu malam telepon berdering, tidak asing: "Markus, dapatkah kita berbicara sebentar? Saya benar-benar prihatin, kalau gereja kami seakan-akan menjadi suatu kultus." Sudah selama tiga tahun Markus tidak mendengar dari sahabatnya, Stevan. Mereka berdua dahulu beribadah di suatu gereja charismatic yang sama , sampai karir Markus menyebabkan dia harus pindah ke negara bagian yang lain. Akibatnya mereka tidak lagi saling berhubungan. Kini, dalam keputus-asaannya, Steve merangkul seseorang yang diluar lingkungannya yang terjalin ketat.
Jelas bahwa keprihatinan Steve berdasarkan pemantauannya pribadi dan bukan dari gossip jemaat. Sampai sekarang, Steve menjaga untuk tidak membicarakan pikirannya dengan siapapun. Bahkan ia malahan takut berbincang mengenai pokok ini. Steve khususnya terganggu oleh sikap rahasia kalau mengenai keuangan gereja." Kalau ada orang yang berani bertanya bagaimana uang gereja gigunakan, maka gembala menuduhnya sebagai "tidak percaya´´ atau ´´tidak patuh´´, jelas Steve. Dan selama tiga tahun terakhir, ia tambahkan, khotbah-khotbah selalu berfokus pada topik mengenai tunduk kepada otoritas rohani.